Jumat, 11 Januari 2013

Metode Penelitian Tindakan Kelas

Anda perlu menegaskan metode penelitian yang Anda gunakan, yaitu PTK, disertai model yang digunakan. Biasanya PTK di sekolah menggunakan Model Kemmis & Taggart seperti gambar di bawah ini.


1.  Siklus Penelitian
Salah satu ciri khas PTK adalah adanya siklus. Menurut Kemmis dan McTaggart siklus terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Analoginya dengan pengobatan oleh dokter, satu siklus adalah rangkaian empat kegiatan: (1) Pemberian resep kepada pasien, (2) Peminuman obat oleh pasien, (3) Pengukuran peningkatan kesehatan pasien ketika kembali lagi ke dokter, dan (4) Analis dan evaluasi kesehatan pasien. Siklus PTK sebenarnya adalah satu satuan penelitian yang lengkap, karena komponen-komponennya lengkap dari perencanaan sampai refleksi. Jadi kalau Anda melakukan PTK dengan lima siklus, sebenarnya Anda melakukan lima penelitian secara berkelanjutan. PTK sebaiknya minimal terdiri dari tiga siklus; kalau baru satu siklus sudah berhasil kemungkinan masalahnya terlalu sederhana.

Setting Penelitian Tindakan Kelas

Salah satu karakteristik PTK adalah sifatnya yang kontekstual sehingga tidak dapat digeneralisasi. Oleh karena itu wajib bagi peneliti untuk mendeskripsikan setting atau latar penelitian agar orang yang ingin menerapkan hasil penelitian Anda mengetahui konteksnya. Setting menjelaskan tentang waktu dan tempat penelitian; siswa dan sekolah yang digunakan; dan gambaran umum sekolah. Sebutan untuk siswa dalam PTK adalah subyek penelitian, bukan obyek penelitian ataupun sampel. PTK tidak memperhatikan tentang sampel karena biasanya seluruh siswa dalam kelas dilibatkan. 

Selasa, 18 Desember 2012

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Remaja


Perkembangan emosi bergantung pada faktor pematangan (maturation) dan faktor belajar. Kedua faktor tersebut saling terkait dalam mempengaruhi emosi, tetapi faktor belajar lebih penting, karena belajar merupakan faktor yang lebih dapat dikendalikan, sedangkan faktor pematangan agak sulit dikendalikan. 
a.  Faktor Pematangan
Perkembangan kelenjar endokrin penting untuk mematangkan perilaku emosional. Faktor pematangan dapat sedikit dikendalikan dengan cara menjaga kesehatan fisik dan memelihara keseimbangan tubuh.

Pengertian dan Ciri Emosi pada Remaja

Menurut Gulo, emosi adalah tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-perubahan dalam tubuh, misalnya otot-otot yang menegang, debaran jantung yang cepat, dan sebagainya. Sedangkan perkembangan emosi berkaitan dengan kemampuan memahami hal-hal yang berkaitan dengan perasaan-perasaan yang ada pada diri sendiri, seperti perasaan senang, ataupun sedih, apa yang dapat ia lakukan, apa yang ingin ia lakukan, bagaimana ia bereaksi terhadap hal-hal tertentu, hal-hal mana yang perlu dihindari, dan hal-hal mana yang perlu didekati, kemandirian dan kendali diri.

Pembentukan Karakter Anak sesuai Nilai Budaya Bangsa

Agar terbentuk karakter anak yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia, yang meliputi:
  1. Tanggung jawab; penanaman nilai ini bertujuan agar remaja memahami kewajibannya untuk melakukan sesuatu sepenuh hati tanpa merasa terpaksa atau terbebani.
  2. Kejujuran; nilai ini terkait dengan ketulusan hati dan kelurusan hati untuk berbuat benar.  (tidak berbohong dan tidak berbuat curang).