Perkembangan emosi bergantung pada faktor pematangan (maturation) dan
faktor belajar. Kedua faktor tersebut saling terkait dalam mempengaruhi emosi,
tetapi faktor belajar lebih penting, karena belajar merupakan faktor yang lebih
dapat dikendalikan, sedangkan faktor pematangan agak sulit dikendalikan.
a. Faktor Pematangan
Perkembangan kelenjar endokrin penting untuk mematangkan perilaku
emosional. Faktor pematangan dapat sedikit dikendalikan dengan cara menjaga
kesehatan fisik dan memelihara keseimbangan tubuh.
b. Faktor belajar
Faktor belajar meliputi berbagai metode belajar yang menunjang
perkembangan emosi, yaitu:
Belajar
secara coba dan ralat ( Trial & Error Learning)
Anak belajar
secara coba-coba untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk perilaku yang
memberikan pemuasan terbesar kepadanya dan menolak perilaku yang memberikan
pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberikan pemuasan.
Belajar
dengan cara meniru (Learning By Imitation)
Dengan cara
mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi tertentu pada orang lain.
Belajar
dengan cara mempersamakan diri (Learning by Identification)
Anak menirukan
reaksi emosional orang lain dan tergugah oleh rangsangan yang sama dengan
rangsangan yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru.
Belajar
melalui pengkondisian (Conditioning)
Pengkondisian
berarti belajar dengan cara asosiasi. Dalam metode ini obyek dan situasi yang
pada mulanya gagal memancing reaksi emosional kemudian dapat berhasil dengan
cara asosiasi. Metode ini berhubungan dengan aspek rangsangan.
Pelatihan
(Training)
Belajar dibawah
bimbingan dan pengawasan. Kepada anak diajarkan cara beraksi yang dapat
diterima jika sesuatu emosi terangsang. Dengan pelatihan, anak-anak dirangsang
untuk bereaksi terhadap rangsangan yang biasanya membangkitkan emosi yang
menyenangkan dan dicegah agar tidak bereaksi secara emosional terhadap
rangasangan yang membangkitkan emosi yang tidak menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar