Anda perlu menegaskan metode
penelitian yang Anda gunakan, yaitu PTK, disertai model yang digunakan.
Biasanya PTK di sekolah menggunakan Model Kemmis & Taggart seperti gambar
di bawah ini.
1. Siklus Penelitian
Salah satu ciri khas PTK adalah adanya siklus.
Menurut Kemmis dan McTaggart siklus terdiri dari empat komponen, yaitu: (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Analoginya
dengan pengobatan oleh dokter, satu siklus adalah rangkaian empat kegiatan: (1)
Pemberian resep kepada pasien, (2) Peminuman obat oleh pasien, (3) Pengukuran
peningkatan kesehatan pasien ketika kembali lagi ke dokter, dan (4) Analis dan
evaluasi kesehatan pasien. Siklus PTK sebenarnya adalah satu satuan penelitian
yang lengkap, karena komponen-komponennya lengkap dari perencanaan sampai
refleksi. Jadi kalau Anda melakukan PTK dengan lima siklus, sebenarnya Anda
melakukan lima penelitian secara berkelanjutan. PTK sebaiknya minimal terdiri
dari tiga siklus; kalau baru satu siklus sudah berhasil kemungkinan masalahnya
terlalu sederhana.
Satu siklus minimal terdiri dari tiga pertemuan
tatap muka dengan perlakuan yang sama, agar intensif. Misalnya Anda melakukan
siklus dengan tiga pertemuan. Pada pertemuan pertama Anda menggunakan metode concept
attaintment pada konsep-konsep penting yang diajarkan, diikuti dengan
pemberian contoh soal yang bervariasi, dan PR yang bervariasi juga. Pada
pertemuan kedua dan ketiga Anda melakukan hal yang sama secara konsisten.
Analoginya adalah proses minum obat oleh pasien; selama tiga hari ia meminum
obat yang sama dengan dosis yang sama, berulang-ulang. Hal itu dilakukan agar
data yang diperoleh bersifat jenuh, artinya lengkap. Kalau perlakukan hanya
dilakukan satu kali dan hasilnya baik, ada kemungkinan hal itu hanya kebetulan.
Tetapi kalau perlakuan sudah dilakukan tiga kali dan hasilnya baik, kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa hasil itu memang benar-benar baik, bukan karena
kebetulan.
Perencanaan
Perencanaan pada siklus pertama tidak lain adalah
hipotesis-tindakan yang telah Anda tetapkan di akhir Kajian Pustaka.
Perencanaan adalah variabel bebas penelitian Anda. Perencanaan pada siklus
kedua, ketiga, dan selanjutnya belum dapat ditentukan karena harus dibuat
berdasarkan hasil refleksi terhadap siklus sebelumnya. Dalam RPP,
hipotesis-tindakan itu harus dapat dilihat posisinya, bisa di pembelajaran
pendahuluan, pembelajaran inti, dan/atau di pembelajaran penutup. Ada baiknya
dalam RPP hipotesis tindakan itu Anda cetak tebal agar posisinya dalam
pembelajaran-biasa terlihat dengan jelas. Seperti telah disinggung sebelumnya,
sebaiknya hanya bagian tertentu dari pembelajaran yang Anda diperbaiki melalui
PTK. Analoginya dengan badan kita, hanya bagian-bagian tertentu yang diobati
oleh dokter.
Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah uraian tentang implementasi
perencanaan Anda, masih berbicara tentang variabel bebas. Kalau seluruh
perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik sepanjang siklus, Pelaksanaan hanya
akan berisi satu kalimat, yaitu: "Seluruh perencanaan dapat dilaksanakan
dengan baik." Tetapi hal itu jarang terjadi; yang sering terjadi adalah
sebaliknya: "Perencanaan sih boleh, tetapi pelaksanaannya?"
Analoginya dengan dokter, pelaksanaan adalah uraian tentang kegiatan minum-obat
pasien. Mungkin saja pertama kali minum obat pasien merasa mual dan muntah,
sehingga obat belum bisa masuk. Yang kedua dan ketiga masih mengalami hal
serupa. Baru pada peminuman keempat, pada hari kedua, obat itu bisa masuk.
Cerita yang ingin didengar dokter dalam Pelaksanaan berkisar pada hal itu,
belum berbicara tentang peningkatan kesehatan pasien.
Uraian Pelaksanaan sifatnya holistik, mencakup
ketiga pertemuan dalam satu siklus, tetapi tidak menceritakan pertemuan per
pertemuan. Agar uraian menjadi sistematis dan tidak terjebak pada pertemuan per
pertemuan, Anda perlu membuat unsur-unsur variabel bebas itu, kemudian
diuraikan keberhasilan dan kegagalannya. Dalam hal penggunaan metode concept
attainment misalnya, unsur-unsurnya adalah langkah-langkah metode itu
sendiri. Contoh uraian Pelaksanaan Siklus 1: "Ketika diberikan dua kolom
berisi daftar istilah fisika, yang satu diberi judul YA dan satu lagi BUKAN,
sebagian besar siswa memperhatikan sambil berfikir. Perhatian siswa meningkat
ketika mereka diminta menambahkan istilah baru di kolom YA. Mereka mulai
berdiskusi dengan teman kelompoknya dan berusaha menemukan istilah-istilah
baru. Masih ada beberapa siswa di barisan belakang yang belum terfokus
perhatiannya. Ketika diminta memberi nama konsep yang mewakili semua istilah
yang berada di kolom YA, mereka lebih tertantang lagi. Beberapa siswa tunjuk
tangan dan menyebutkan konsep; guru menuliskan di papan tulis. Tetapi ketika
diminta menyebutkan atribut kritikal dari konsep yang diajukan mereka mendapat
kesulitan. Dst., dst....".
Pengamatan
Pada bagian inilah Anda mulai memaparkan
perubahan-perubahan yang terjadi pada variabel terikat, yaitu variabel yang
Anda tingkatkan melalui PTK ini. Seluruh hasil pengukuran menggunakan
instrumen, disajikan datanya di bagian Pengamatan ini. Dalam PTK instrumennya
bermacam-macam, tidak hanya tes; semua datanya disajikan di sini. Tampilan yang
khas di bagian Pengamatan ini adalah tabel, diagram, dan grafik; tetapi uraian
naratif juga ada, yaitu untuk menyajikan hasil wawancara atau catatan lapangan.
Refleksi
Dalam refleksi, Anda akan membahas data yang telah
tersaji dalam Pengamatan di atas. Baik keberhasilan maupun kegagalan semuanya
dibahas. Keberhasilan perlu dibahas untuk mengetahui apakah benar penyebabnya
adalah tindakan yang Anda berikan. Jika benar berarti hipotesis-tindakan Anda
benar. Tetapi Anda harus jeli, belum tentu keberhasilan itu akibat dari
hipotesis-tindakan. Sebagai contoh dalam metode concept attainment,
setelah berlangsung satu siklus ternyata pemahaman siswa tidak meningkat.
Kemudian pada siklus berikutnya Anda sebagai peneliti memberikan tambahan drill
sebanyak-banyaknya sehingga siswa hafal akan tipe-tipe soal yang keluar dalam
tes. Pada akhir siklus-kedua pemahaman siswa meningkat. Apakah peningkatan itu
akibat dari hipotesis penelitian? Boleh jadi bukan; peningkatan itu lebih
banyak disebabkan oleh metode drill and practice daripada metode concept
attainment.
Terutama kegagalan, harus dibahas secara
sungguh-sungguh, sebaiknya bersama kolaborator Anda. Langkah-langkahnya sama
dengan pada awal siklus pertama: mendeskripsikan masalah secara rinci,
menemukan akar masalah, bertanya mengapa dan mengapa, dan mencari alternatif
tindakan. Ingat bahwa siklus pertama sebenarnya adalah satu penelitian. Pada
siklus kedua Anda melakukan satu penelitian lagi. Tujuan utama refleksi adalah
mencari alternatif tindakan untuk diterapkan pada siklus berikutnya. Sebaiknya
Anda bukan mengganti tindakan melainkan melengkapi atau memodifikasi tindakan;
tindakan utamanya concept attainment masih tetap.
2. Pergantian Siklus
Pergantian dari satu siklus ke siklus berikutnya
dapat dilakukan berdasarkan jumlah pertemuan, seperti telah disinggung di atas.
Tetapi Anda dapat menggunakan dasar lain, misalnya jumlah minggu, kompetensi
dasar, atau pokok bahasan. Tindakan pada siklus berikutnya ditentukan
berdasarkan refleksi terhadap hasil siklus sebelumnya. Analoginya dengan
dokter, resep-baru dibuat berdasarkan hasil penilaian terhadap resep
sebelumnya. Tindakan pada siklus baru harus berbeda secara signifikan dengan
siklus sebelumnya. Kalau hanya pengulangan berarti masih bagian dari siklus
sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar